Patung Si Gale-Gale merupakan patung khas Batak Toba yang berada di Sumatera Utara. Ini juga menjadi salah satu hal yang paling ikonik dari suku Batak Toba yang sudah dikenal sampai Kancah internasional karena banyak sekali turis yang tertarik dan merasa takjub dengan patung sigale-gale ini.
Patung SiGale-Gale ini adalah patung yang dibuat persis menyerupai seorang laki-laki Batak. Si Gale-Gale ini berkaitan erat dengan upacara kematian dan beberapa mitos lainnya. Mengisahkan bahwa pada zaman dulu hiduplah seorang raja yang bernama Raja Rahat. Raja Rahat memiliki anak laki-laki kesayangannya yang bernama Manggale.
Ketika kerajaan yang dipimpin raja Rahat mengalami peperangan untuk memperebutkan kekuasaan, raja Manggale memimpin sebagai panglima perang dalam pertempuran tersebut. Sayangnya raja Rahat mendengar bahwa putra semata wayangnya tidak kembali dari pertempuran.
Setelah itu raja Rahat Pun jatuh sakit. karena kebaikannya dan kemurahan hatinya. Para rakyat tidak tega dan khawatir melihat kondisi raja Rahat. Mereka berbondong membawa Tabib untuk mengobati. Hal itu membuat sang Raja Rahat jatuh dalam kesedihan yang mendalam. Kemudian untuk mengobati rasa kesedihan sang raja, dipanggillah tabib yang bernama Sibaso dan ia memberi saran untuk membuat patung yang menyerupai tubuh Sang anak raja yang mereka beri nama Si Gale-Gale. Pada dasarnya Sibaso ingin menjadikan patung ini sebagai media pemanggilan roh raja Manggale. pada ritual tersebut Sibaso memainkan alat musik dan memanggil arwah raja Manggale. aketika ritual berhasil patung Sigale-Gale pun bergerak dan menari mengikuti lantunan musik yang ada.
Setelah kisah raja tersebut usai, etnis batak menggunakan patung Sigale-Gale sebagai simbol penghantar kematian, sekaligus patung si Gale-Gale dipercaya mampu untuk menghindari kepunahan dari suatu keluarga atau membuat keluarga tersebut meninggal tanpa keturunan.
Etnis batak juga percaya bahwa setiap orang yang meninggal dan dilakukan upacara si Gale-Gale, maka roh dari orang yang meninggal akan menjadi tumbal boneka Sigale-gale dan akan hidup di dalamnya. Oleh karena itu sangat sedikit jumlah boneka si Gale-Gale. Patung ini konon katanya dapat menangis layaknya manusia. Untuk pembuatannya memerlukan beberapa orang.
Banyak rumor beredar bahwa jika membuat patung sigale gale secara utuh sendirian maka roh pematung akan menjadi tumbal patung si Gale-Gale dan meninggal setelah patungnya jadi. Oleh karena itu pematung dari patung ini harus membuat bagian tubuhnya secara terpisah dan dilakukan oleh beberapa orang.
Setelah masuknya kepercayaan seperti agama Kristen, Islam, dll patung si Gale-Gale ini pun bergeser fungsi dari simbol penghantar kematian hingga ke warisan budaya atau hiburan. Jika kalian tertarik untuk melihat patung ini secara langsung kalian dapat berkunjung ke Tomok, Garoga, Simanido, dan Siallagan di daerah Sumatera Utara. Daerah ini banyak sekali dikunjungi, bahkan para Turis dari luar negri pun ikut merasa takjub dan tertarik dengan penyajian penampilan patung sigale gale ini.

Komentar
Posting Komentar